Kamis, 17 Mei 2012

 Sensasi Seni dan Rasa yang Sedenyut
Lio Gallery dengan konsep bistro, bar, dan lounge di Jalan Kemang Timur, Jakarta Selatan
HEADLINE NEWS - MENIKMATI setiap lekukan sebuah karya seni bisa membuat hati kian tentram. Akan tetapi, ketika perut sedang keroncongan, bisa mengganggu suasana yang terbangun. Resto galeri mencoba menawarkan keduanya. Menikmati karya seni sekaligus menikmati cita rasa makanan dalam satu denyut.
Memadukan seni dan perut kosong dilirik sejumlah pegiat kuliner dan seni. Akhirnya, terciptalah usaha galeri dan restoran dalam satu atap. Karya seni pun mempersolek tempat kuliner.
Setidaknya peluang ini diambil Lio Gallery (Bistro, Bar, and Lounge) di Jalan Kemang Timur Raya Nomor 50, Jakarta Selatan.
Restoran dan galeri yang masih seumur jagung ini didirikan Bambang Reguna Bukit atau lebih dikenal Bams Samson, salah satu personel grup band Samson. Dia berkolaborasi dengan pemilik sejumlah usaha Lio Gallery di Bali dan beberapa negara, serta Christos Vasileois Liokouras, teman Bams yang warga negara Rusia.
Kehadiran galeri dan restoran seatap ini, kata Bams, untuk memberi sentuhan baru dalam dunia kuliner serta memperluas rantai koleksi Lio yang sudah mapan di seluruh dunia lewat Jakarta.
”Lio Gallery di Jakarta ini adalah galeri dan restoran seatap. Selama ini galeri dan restoran masing-masing berdiri sendiri,” jelas Bams.
Bams menginginkan konsep belanja satu atap dinikmati pengunjung ketika berada di Lio Gallery. Pengunjung tak perlu bersusah payah memikirkan makanan saat menikmati dan memilih karya seni yang beragam, klasik, antik, ataupun kontemporer. Mulai pukul 09.00 hingga tengah malam, galeri dan restoran berdenyut dalam satu irama.
Berbagai karya seni, antara lain patung dari kayu dan anyaman rotan, menyambut kedatangan Anda saat memasuki galeri dan restoran ini. Belum lagi sejumlah lukisan dan furnitur yang terpajang di lantai 1.
Jika Anda memilih untuk melihat karya seni lebih banyak, naik ke lantai 2. Bermacam koleksi berupa benda seni klasik, antik, kontemporer, termasuk mebel dalam ruangan, luar ruangan, dan kebun, dipamerkan di ruang ini.
Ada juga perabot dan perlengkapan rumah tangga, pernak-pernik, dan dekorasi dinding terbaru. Semua dirancang khusus dengan bentuk kerajinan buatan tangan, barang kaca, kayu, rotan, perak, besi, dan keramik.
Sejumlah lukisan karya Desiree Tarigan, ibu Bams yang juga seorang pelukis itu, dipajang di mana-mana untuk memperindah beberapa sudut galeri dan restoran ini. Pada awal mengelola bisnis ini Bams memang ditemani sang ibu.
Setelah puas mengelilingi lantai 2, begitu turun ke lantai 1, di sisi kanan dari pintu masuk, sebuah restoran tertata unik langsung menyambut Anda.
Dekorasi dindingnya terbuat dari kayu bekas rel kereta. Sementara kursi dan meja makan dibuat dari kayu yang dibiarkan sesuai warna aslinya. Pengaturan furnitur yang elegan ini membuat suasana nyaman dan hidup.
Suasana alami, unik, dan antik ini ditampilkan sesuai dengan pasar yang diincar. ”Pelanggan di sini kebanyakan ekspatriat, tetapi ada juga orang Indonesia,” kata Desiree.
Masakan Barat dan Asia yang disajikan juga sangat lezat, seperti mesclun salad, prawn proven shall, prawn memory shall, steak, berbagai jus, dan anggur. Makanan itu dihidangkan dengan sayuran segar. Penyajiannya pun menarik. Semua hidangan disajikan oleh koki berpengalaman dan terlatih secara internasional.
Ruangan pribadi untuk rapat, pesta reuni, atau makan malam juga tersedia. Di bagian dalam bangunan, tepatnya di samping restoran, juga tersedia kolam renang dengan suasana tropis untuk menggelar acara khusus, termasuk pesta BBQ. Kapasitasnya mencapai 100 orang.
Koi Gallery
Masih belum puas? Bergeserlah ke Koi Cafe Gallery di Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Pemilik galeri adalah Amelia Pramesti, warga Indonesia bersuamikan warga negara Belgia.
”Galeri ini berdiri sudah hampir 10 tahun. Selain di Kemang, Koi Gallery yang pertama di Jalan Mahakam,” jelas Hendra, pengawas Koi Gallery Kemang.
Konsep galeri dan restoran satu atap, menurut dia, untuk memberi variasi kepada pengunjung agar tak jenuh. Galeri tanpa variasi ibarat sebuah gudang semata.
Hampir sama dengan tempat sebelumnya, sejumlah koleksi barang antik dan seni dari koleksi barang-barang seni asli Indonesia tersedia di tempat itu.
Karya seni mulai dari aksesori seperti dasi, cincin, gelang, topi, kalung, hingga furnitur untuk rumah dan luar ruangan, serta taman ada di Koi Gallery. Ada juga lukisan dan patung serta kerajinan tangan lainnya.
Kedua galeri dan restoran ini juga sama-sama memiliki perajin sendiri yang dibina untuk memproduksi beraneka karya seni.
Perabotan yang digunakan berasal dari kayu, termasuk jati yang unggul, besi, dan rotan.
Konsep kedua tempat ini boleh sama, yaitu memadukan galeri seni dan restoran dalam satu denyut. Akan tetapi, suasana yang ditampilkan jelas berbeda satu dengan lainnya.
Suasana yang dibangun di Lio Gallery terkesan lebih terang karena dekorasi ruangan dilengkapi dengan dinding kaca. Sementara suasana ruangan Koi Gallery temaram, tertutup dinding beton dan kaca gelap.
Galeri dan restoran di Lio Gallery ditempatkan di lantai 1. Koi Gallery mengutamakan restoran di lantai 1 yang didekorasi dengan sejumlah karya seni, sedangkan di lantai 2 dan 3 khusus untuk galeri.
”Meski konsepnya dalam satu atap, tetap ada penyekatnya antara tempat makan dan galeri,” jelas Hendra.
Harga karya seni di kedua resto galeri itu bervariasi mulai dari Rp 100.000 hingga puluhan juta. Sementara harga makanan hampir sama mulai dari Rp 50.000 untuk minuman sampai Rp 400.000 untuk makanan.
Karya seni memang indah dipandang. Menakjubkan saat dinikmati. Pancaran pesona yang ditebarkan dari setiap titik barang bernilai seni ini membuat para pecinta dan pengagumnya tak mau kehilangan momen sekecil apa pun saat sedang menikmati hasil kreativitas buah tangan manusia.
Sekalipun irama keroncong perut berdentang, tak heran pilihan mengisi perut kosong tetap dilakukan di kesempatan terakhir.
Menikmati sensasi karya seni unik dan artistik yang ditutup menikmati makanan lezat di resto galeri bisa menjadi pilihan dalam berakhir pekan kali ini.